Bahan Rema 22 Februari 2013

Senin, 25 Februari 2013 0 komentar



PERBEDAAN YANG MEMPERSATUKAN


Oleh Hendra Pangaribuan

Ibadah ini dimulai dengan kuisioner yang dilihat secara berpasangan. Pertanyaan-pertanyaan berikut dijawab oleh semua jemaat dan dilihat apakah terdapat perbedaan diantara yang satu dengan pasangannya.
1.      Makanan kesukaan
2.      Minuman kesukaan
3.      Warna favorit
4.      Pelajaran kesukaan
5.      Hobi yang paling disukai
6.      Kira-kira pencet odol dari bawah atau dari mana aja ?
7.      Menempatkan barang-barang pada tempatnya atau dimana aja ?
8.      Suka bikin perencanaan atau tidak ?
9.      Melaksanakan tugas langsung dikerjakan atau ditunda ?

Itu adalah pertanyaan sehari-hari. Terbukti bahwa lebih banyak perbedaan di antara pasangan. Kenapa harus ada perbedaan ? Pertama, supaya kita bersatu. Potongan puzzle kalau sama semua tidak akan menjadi satu. Kedua, Tuhan sendiri yang membuat perbedaan tersebut. Ketika Tuhan menjadikan perbedaan, Ia menyisipkan unsur luar biasa di dalamnya.
Saat ini banyak terdapat suku dan bahasa. Tuhan membuat perbedaan di antara bakat atau talenta yang kita miliki. Jangan sampai kita menghina teman kita karena itu berarti menghina Penciptanya, yaitu Tuhan Allah. Terdapat 9 karunia rohani, seperti mengajar, dan melayani.
Mari kita buka Roma 12:4, “Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,”.

Dalam 1 Korintus 12:12-31 Paulus menjelaskan pemahaman gereja sebagai satu tubuh untuk memahami perbedaan di dalam tubuh Kristus. Pemahaman ini menempatkan kita bahwa di dalam Kristus; anggota jemaat menjalin satu kesatuan yang utuh. Setiap anggota mendapat peranan dengan fungsi yang berbeda-beda. Tiap anggota, seberapa pun kecilnya memiliki kedudukan yang sama penting dan tidak dapat meniadakan yang lain bahkan mencipta sebuah ketergantungan yang melengkapi. Ketika salah satu anggota menjadi lemah; ia mendapat perhatian dan dukungan lebih dari anggota tubuh yang lainnya. Pemahaman ini sungguh-sungguh menjadi landasan kehidupan bergereja terutama dalam hal penerimaan dan penempatan anggota jemaat dengan perbedaannya. Persekutuan di dalam Kristus melahirkan cara hidup yang berbeda dengan sebelumnya yang masih dikuasai dengan dosa.
Dengan demikian cara pandang Kristus terhadap perbedaan membawa kita pada sebuah kesadaran bahwa:
  1. Keberdosaan manusia membawa jalan hidupnya kepada kehancuran. Keberdosaan manusialah yang menempatkan perbedaan menjadi alat pemecah belah dan perusak kehidupan. Karya keselamatan Allah melalui Kristus adalah anugerah semata yang mengubah cara hidup manusia secara total dan menyeluruh.
  2. Anugerah pengampunan adalah sumber kekuatan dan dasar bagi manusia untuk menerima perbedaan menjadi suatu keunikan yang dikembangkan di dalam kebersamaan. Anugerah yang mengubah cara pandang manusia dalam melihat perbedaan. Di dalam anugerah keselamatan itu perbedaan adalah berkat. Perbedaan disyukuri dan dirayakan dalam kehidupan bersama.
  3. Orang lain sama penting dan berharganya dengan diri sendiri seperti Kristus menganggap manusia yang hina adalah makhluk yang berharga bagi-Nya. Dengan demikian dalam membangun kehidupan bersama di dalam Kristus, setiap pribadi tidak lagi merasa lebih hebat dari yang lainnya dan tidak lagi bersikap meniadakan yang lain. Kehidupan di dalam Kristus membawa manusia untuk hidup dalam ketergantungan yang membangun. Di dalam Kristus setiap orang dihargai, setiap orang mendapatkan peranannya untuk menopang yang lain dalam mewujudkan karya Allah di dunia.
Perbedaan di antara kita hanya akan menjadi berkat yang indah pada saat kita membawanya di dalam Kristus. Kristus menerima kita dengan anugerah-Nya, di mana IA tidak lagi mempersoalkan siapa saya dan saudara. Di dalam Kristus tidak ada yang lebih utama kecuali Yesus Kristus. Di dalam Kristus; kita diberi tempat yang sama baiknya dengan yang lain, dan dipercaya untuk menyokong yang lain.



sumber tambahan:
http://gkipi.org/memandang-perbedaan-dari-kaca-mata-kristus/

0 komentar: