Resensi Buku "Boy meets Girl"

Jumat, 19 April 2013 0 komentar



Bagaimana PHDT (pasangan hidup dalam Tuhan) dirimu? apakah kamu sedang menggumulkannya?
Pertanyaan tersebut mungkin menjadi pertanyaan favorit yang muncul ketika bertemu di dalam kelompok kecil atau dalam kegiatan sharing kondisi. Sebagian orang dapat bersikap apatis, bersemangat mencari, atau bahkan biasa saja. Ada orang yang saat ini sedang menikmati masa-masa pacaran, namun ada juga orang yang tidak terlalu peduli untuk berkelumit dengan “calon” teman hidup. Lalu, apakah penting bagi kita yang masih berstatus mahasiswa untuk mulai memikirkan tentang hal yang satu ini? Apakah memang sudah saatnya bagi kita untuk membina hubungan lawan jenis?
Menemukan pasangan hidup dalam Tuhan tidak semudah mendapatkan makanan di kantin. Kita memang dikelilingi banyak teman, terkhusus yang lawan jenis, namun bukan berarti kita bisa dengan seenaknya “mencomot” salah satu di antara mereka yang kita sukai untuk diajak menjalin hubungan lawan jenis. Sama seperti ketika kita menggumulkan suatu pelayanan, hal tersebut juga menyangkut pencarian kehendak Tuhan.
Buku “Boy Meets Girl”, karangan Joshua Harris, mungkin dapat membantu kawan sekalian yang sedang bingung mengenai hubungan lawan jenis. Buku ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi kita yang sedang ingin memulai hubungan lawan jenis, tetapi juga yang sedang menjalaninya atau bahkan yang telah masuk dalam tahap pertunangan. Buku kedua setelah I Kissed Dating Goodbye ini berisi banyak nasihat yang dapat menjadi pertimbangan bagi kita untuk menyiapkan diri menjalin hubungan lawan jenis, yang tentunya bersumber dari Alkitab. Pernahkah kalian mengubah cara pandang mengenai kapan waktu yang tepat untuk memulai hubungan? Hal itu tidak sekedar membicarakan apakah kita sudah siap, tetapi kita juga harus menilai apakah memulai hubungan dengannya adalah yang terbaik untuk dirinya atau tidak. Hubungan yang dibina bukanlah untuk senang-senang semata, melainkan hubungan yang memiliki tujuan, yaitu untuk mempertimbangkan adanya kemungkinan lanjut kepada tahap pernikahan. Meskipun demikian, hubungan yang ada tidak dijalani terlalu kaku atau serius. Selain itu, tujuan bukan menjadi satu-satunya hal menjadi fokus, proses dalam menjalani hubungan tersebut juga perlu diperhatikan.
Melalui berbagai kisah, baik dari kehidupan pribadi penulis maupun teman-temannya, kita dapat terinsiprasi untuk memperoleh cara yang bijak dalam menjalin hubungan. Buku ini turut membahas bagaimana menjadi pria atau wanita yang sejati. Selain itu, komunikasi adalah salah satu aspek terpenting dalam suatu hubungan. Salah besar apabila seseorang bangga akan hubungan yang dijalaninya tanpa adanya konflik. Bisa jadi itu pertanda bahwa sebenarnya terdapat masalah dalam komunikasi. Menjalin hubungan lawan jenis memerlukan kesabaran, termasuk dalam menjaga kesucian seksualitas. Ada hal-hal yang berkaitan dengan fisik, yang boleh kita lakukan dan yang harus kita hindari selama masih dalam masa hubungan lawan jenis. Buku ini memuat pula berbagai pertanyaan yang dapat membantu kita untuk membuat keputusan yang matang tentang apakah akan menikah. Di balik itu semua, kita harus senantiasa berserah kepada Tuhan dan memohon kepadanya untuk menunjukkan apakah orang yang sedang bersama dengan kita adalah orang yang benar-benar Tuhan ciptakan untuk menjadi teman hidup kita di dunia ini. Sebagai penutup dari buku ini, terdapat 8 ide percakapan untuk kencan yang menarik.
So, are you interested? Buku ini dapat membuka pikiranmu mengenai cara memulai dan menjalani hubungan lawan jenis yang menyenangkan hati Tuhan.


  by Margareta M.S.

0 komentar: