Bagaimana PHDT
(pasangan hidup dalam Tuhan) dirimu? apakah kamu sedang menggumulkannya?
Pertanyaan
tersebut mungkin menjadi pertanyaan favorit yang muncul ketika bertemu di dalam
kelompok kecil atau dalam kegiatan sharing kondisi. Sebagian orang dapat
bersikap apatis, bersemangat mencari, atau bahkan biasa saja. Ada orang yang
saat ini sedang menikmati masa-masa pacaran, namun ada juga orang yang tidak
terlalu peduli untuk berkelumit dengan “calon” teman hidup. Lalu, apakah
penting bagi kita yang masih berstatus mahasiswa untuk mulai memikirkan tentang
hal yang satu ini? Apakah memang sudah saatnya bagi kita untuk membina hubungan
lawan jenis?
Menemukan
pasangan hidup dalam Tuhan tidak semudah mendapatkan makanan di kantin. Kita
memang dikelilingi banyak teman, terkhusus yang lawan jenis, namun bukan
berarti kita bisa dengan seenaknya “mencomot” salah satu di antara mereka yang
kita sukai untuk diajak menjalin hubungan lawan jenis. Sama seperti ketika kita
menggumulkan suatu pelayanan, hal tersebut juga menyangkut pencarian kehendak
Tuhan.
Buku “Boy
Meets Girl”, karangan Joshua Harris, mungkin dapat membantu kawan
sekalian yang sedang bingung mengenai hubungan lawan jenis. Buku ini dapat
bermanfaat bukan hanya bagi kita yang sedang ingin memulai hubungan lawan
jenis, tetapi juga yang sedang menjalaninya atau bahkan yang telah masuk dalam
tahap pertunangan. Buku kedua setelah I
Kissed Dating Goodbye ini berisi banyak nasihat yang dapat menjadi
pertimbangan bagi kita untuk menyiapkan diri menjalin hubungan lawan jenis,
yang tentunya bersumber dari Alkitab. Pernahkah kalian mengubah cara pandang
mengenai kapan waktu yang tepat untuk memulai hubungan? Hal itu tidak sekedar
membicarakan apakah kita sudah siap, tetapi kita juga harus menilai apakah memulai
hubungan dengannya adalah yang terbaik untuk dirinya atau tidak. Hubungan yang
dibina bukanlah untuk senang-senang semata, melainkan hubungan yang memiliki
tujuan, yaitu untuk mempertimbangkan adanya kemungkinan lanjut kepada tahap
pernikahan. Meskipun demikian, hubungan yang ada tidak dijalani terlalu kaku
atau serius. Selain itu, tujuan bukan menjadi satu-satunya hal menjadi fokus,
proses dalam menjalani hubungan tersebut juga perlu diperhatikan.
Melalui
berbagai kisah, baik dari kehidupan pribadi penulis maupun teman-temannya, kita
dapat terinsiprasi untuk memperoleh cara yang bijak dalam menjalin hubungan. Buku
ini turut membahas bagaimana menjadi pria atau wanita yang sejati. Selain itu,
komunikasi adalah salah satu aspek terpenting dalam suatu hubungan. Salah besar
apabila seseorang bangga akan hubungan yang dijalaninya tanpa adanya konflik.
Bisa jadi itu pertanda bahwa sebenarnya terdapat masalah dalam komunikasi.
Menjalin hubungan lawan jenis memerlukan kesabaran, termasuk dalam menjaga
kesucian seksualitas. Ada hal-hal yang berkaitan dengan fisik, yang boleh kita
lakukan dan yang harus kita hindari selama masih dalam masa hubungan lawan
jenis. Buku ini memuat pula berbagai pertanyaan yang dapat membantu kita untuk membuat
keputusan yang matang tentang apakah akan menikah. Di balik itu semua, kita
harus senantiasa berserah kepada Tuhan dan memohon kepadanya untuk menunjukkan
apakah orang yang sedang bersama dengan kita adalah orang yang benar-benar
Tuhan ciptakan untuk menjadi teman hidup kita di dunia ini. Sebagai penutup
dari buku ini, terdapat 8 ide percakapan untuk kencan yang menarik.
So, are you
interested? Buku ini dapat membuka pikiranmu mengenai cara memulai dan
menjalani hubungan lawan jenis yang menyenangkan hati Tuhan.
by Margareta M.S.
0 komentar:
Posting Komentar