Berikut kami berikan catatan mengenai Saat Teduh tersebut.
selamat ber-saat teduh kawan :)
Saat Teduh Tuhan Yesus
Bacaan Alkitab: Markus 1:29-39
Setiap
orang percaya perlu memiliki waktu khusus dengan Tuhan, yang biasa kita
sebut dengan istilah “Saat teduh”. Saat teduh adalah saat di mana
seseorang memiliki waktu khusus dengan Tuhan. Dalam saat
teduh, seseorang dapat berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, membaca
Firman Tuhan, dan lain sebagainya dengan tenang. Untuk itulah, pemilihan
waktu dan tempat yang cocok merupakan syarat utama bagi seseorang untuk
memiliki waktu saat teduh yang berkualitas.
Kisah
yang kita baca pada hari ini, bercerita tentang kegiatan Tuhan Yesus
pada suatu hari Sabat di kota Kapernaum, di mana Ia memulai hari
tersebut dengan mengajar di dalam rumah ibadat (Mrk 1:21). Sekeluarnya
dari rumah ibadat tersebut, di mana kira-kira hari sudah mulai siang,
Yesus meneruskan pelayanannya dengan pergi ke rumah Simon dan Andreas
untuk menyembuhkan ibu mertua Simon yang sakit demam (ay. 29-31).
Alkitab
mencatat bahwa pada waktu menjelang malam, sesudah matahari terbenam,
penduduk kota tersebut membawa semua orang yang sakit dan yang kerasukan
setan dan meminta agar Tuhan Yesus menyembuhkan mereka semua (ay. 32).
Jika kita memperhatikan frasa “menjelang malam, sesudah matahari
terbenam”, berarti kita dapat mengasumsikan bahwa orang-orang sakit dan
kerasukan setan itu dibawa kepada Yesus sekitar pukul 18:00 atau 19:00.
Ayat 33 bahkan mencatat bahwa seluruh penduduk kota tersebut berkerumum
di depan pintu (yang kemungkinan besar adalah pintu rumah ibu mertua
Simon). Jika dianalogikan ke kondisi saat ini, mungkin hampir sama
keadaannya dengan orang-orang dari seluruh RW atau bahkan kelurahan
berkumpul di depan pintu rumah kita. Bayangkan betapa orang-orang
berdesak-desakan untuk disembuhkan oleh Yesus.
Tuhan
Yesus pun akhirnya menyembuhkan semua orang-orang tersebut dan bahkan
mengusir setan (ay. 34). Jika kita perkirakan ada 1000 orang yang harus
disembuhkan, dan kira-kira penyembuhan 1 orang memakan waktu 30 detik,
maka kira-kira dibutuhkan waktu 250 menit atau lebih dari 4 jam untuk
menyembuhkan orang-orang sakit tersebut. Jika diambil hitungan kasarnya,
sangat mungkin Tuhan Yesus selesai menyembuhkan seluruh orang-orang
tersebut sekitar tengah malam. Kira-kira, jika kita di posisi Tuhan
Yesus, apa yang akan kita lakukan? Kalau saya harus menjawab, saya akan
lebih memilih untuk istirahat agar besok saya memiliki energi yang cukup
untuk melakukan pelayanan saya.
Tetapi
ternyata dalam ayat 35 dikatakan bahwa Tuhan Yesus justru bangun pada
pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap untuk pergi ke tempat yang sunyi
dan berdoa di sana. Perhatikan frasa “pagi-pagi benar, waktu hari masih
gelap”, kita dapat memperkirakan bahwa waktu itu adalah sekitar pukul
04:00. Tuhan Yesus yang sebetulnya mungkin masih lelah sehabis
menyembuhkan seluruh penduduk kota, tetap memilih untuk bangun pagi-pagi
benar untuk menyendiri dan berdoa. Tuhan Yesus memilih waktu yang
terbaik untuk berdoa dan bersekutu meminta penyertaan dari Allah Bapa.
Ketika murid-muridNya mencari dan menemukanNya, Yesus berkata, “Marilah
kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana
juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang” (ay.38).
Yesus mendapat kekuatan baru untuk melakukan pelayanan setelah Ia
bersaat teduh. Bahkan Alkitab mencatat bahwa Yesus pergi ke seluruh
Galilea untuk memberitakan Injil dan mengusir setan-setan (ay. 39).
Tuhan
Yesus saja mau memberikan waktu yang terbaik untuk bersaat teduh dengan
BapaNya. Bukankah kita juga seharusnya memberikan waktu kita yang
terbaik untuk bersaat teduh?
Memang waktu saat teduh yang baik
tergantung dengan pekerjaan atau kesibukan kita. Alangkah baiknya jika
kita memiliki waktu saat teduh pada pagi hari seperti Tuhan Yesus,
sebelum kita memulai kegiatan kita pada hari itu, tetapi misal kita
bekerja di shift malam, mungkin saja saat teduh pada siang hari pun bisa
menjadi alternatif. Tetapi kita perlu mencari waktu di mana kita bisa
menyendiri dan berdoa. Artinya apapun waktu saat teduh yang kita pilih,
kita perlu memastikan bahwa saat teduh kita adalah waktu yang bebas dari
gangguan apapun, karena waktu itu adalah waktu yang khusus antara kita
dengan Tuhan. Kita pun perlu melakukan saat teduh setiap hari, karena
setiap hari pun kita membutuhkan penyertaan Tuhan bagi kita. Kita
membutuhkan Tuhan untuk memberikan kekuatan kepada kita, sehingga kita
bagaikan rajawali yang terbang dengan kekuatan sayapnya, dan tetapi kita
dapat terus berjalan mengiring Tuhan tanpa menjadi lesu dan menjadi
lelah (Yes 40:31).
Sudahkah kita bersaat teduh hari ini?
sumber : http://renunganranditeherawan.blogspot.com/2011/11/saat-teduh-tuhan-yesus.html
dengan penyuntingan seperlunya.
0 komentar:
Posting Komentar