Syalom kawan-kawan..
Rema tadi malam (30 Nov 2012) bertempat di SC, karena hujan yang belum berhenti juga..
Ini ada sedikit renungan dari bahan rema. Selamat membaca dan semoga terberkati.
Betapa ajaib sikap dan tindakan Tuhan Yesus, ketika Ia dalam kasih
mengerjakan rencana penyelamatan Allah untuk kita. Akan dahsyat
juga kenyataan hidup dan pelayanan kita, bila kasih yang sama
kita izinkan beroperasi nyata!
Apa saja wujud kasih dalam kehidupan dan pelayanan kita? Pertama,
kasih serasi dengan kekudusan dan kebaikan. Kasih akan membuat
kita tidak menjahati sesama, tetapi melakukan hal yang membangun
dan membuat indah hidup sesama. Kedua, kasih menempatkan
penilaian tentang diri dan sesama jadi serasi dengan penilaian
Allah terhadap setiap orang (ayat 16). Kasih tak salah menilai
baik diri sendiri maupun orang lain; maka ia tak meninggikan
atau merendahkan diri maupun orang lain. Kasih akan menghasilkan
suasana saling menghormati. Menghormati orang lain bukan karena
kapasitas manusiawi, tetapi karena penilaian Allah sendiri.
Ketiga, menyadari besarnya kasih Allah kita akan mengasihi Dia
dalam semangat yang menyala-nyala (ayat 11). Orang yang melayani
dengan semangat, kesungguhan, dan daya besar adalah orang yang
merespons kasih Kristus dengan benar.
Paulus juga menunjukkan bagaimana kenyataan konkret kasih ketika
orang menghadapi masalah, dan dalam kehidup-an bersama. Ketika
kita diizinkan Allah menanggung kesusahan hidup, kasih akan
membuat kita tetap berpengharapan dan menanggung dengan sabar
sambil terus berdoa. Orang yang hidup dalam kasih Kristus selalu
melimpah dengan sikap beranugerah kepada sesama. Kristus memberi
diri-Nya dan dengan berkurban membuat anugerah Allah menjadi
pengalaman kita; demikian juga kasih yang sama membuat kita
selalu ingin memberkati, berbagi, bukan mengutuk, apalagi
membalas jahat dengan jahat! Orang percaya yang konse-kuen
melanjutkan kasih Kristus dalam hidup keseharian akan berdaya
besar menaklukkan kejahatan dengan kebaikan.
Kasih Kristus sudah kita terima. Jangan berhenti hanya pada
pengakuan dan ucapan syukur. Lanjutkan dengan hidup sebagai
instrumen kasih!
sumber: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2010/04/21/
0 komentar:
Posting Komentar