Rema 7 Desember 2012

Rabu, 12 Desember 2012 0 komentar
Rema tanggal 7 Desember 2012 adalah rema yang terakhir lho kawan-kawan untuk tahun ini..
temanya tentang interdenominasi.
divisi literatur mau ngasih sedikit catatan khotbanya. semoga dapat menjadi berkat yaa..




Berbicara tentang interdenominasi, hal tersebut mengacu pada keanekaragaman. Interdenom berasal dari 2 kata, yaitu inter (antar) dan denom (aliran). Persekutuan di universitas termasuk ke dalam interdenom. 

Tidak ada gereja yang paling benar di dunia ini.
Mari kita lihat Yohanes 17:20-21. Ayat tersebut adalah doa Yesus agar orang-orang percaya bersatu. Hal ini bertujuan agar jemaat bersatu seperti kesatuan antara Ia dan Bapa, sehingga setiap orang di dunia ini percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya Juruselamat. Kalau kita punya pemikiran gereja maupun liturgi saya paling benar, itu adalah hal yang salah. Persekutuan oikumene ini bukanlah untuk membuat gereja baru. Kita bersatu bukan untuk kepentingan satu atau dua orang, tapi untuk mewujudkan doa Tuhan Yesus pada ayat tadi.

Mari kita buka Efesus 4:13. Kita sama-sama bertumbuh dewasa mengarah pada Kristus. Aliran gereja baru muncul pada masa Martin Luther King. Tidak ada gereja yang sempurna di dunia ini. coba bayangkan misalnya di dalam PMK ada orang-orang yang tidak menjaga interdenom. Sebagai contoh, ada orang yang tidak mau datang rema karena tidak cocok gaya ibadahnya.
Pegang 3 prinsip ini. Untuk yang esensi, kita harus bersatu. Untuk yang tidak esensi kita bebas. Dan di dalam semua itu kenakanlah kasih. 

Contoh dari yang esensi adalah Alkitab adalah Firman Tuhan, Kristus Yesus adalah Tuhan. Jangan mempeributkan sesuatu hal yang tidak esensi. 

Bagaimana kita memelihara interdenom tersebut ?
Pertama, kalau kita menemukan seseorang yang memiliki pemikiran yang tidak benar tentang interdenom, beritahukanlah kepada orang tersebutn pemahaman yang benar. Agar tujuan yang telah disebutkan di atas terwujud, serta doakan hal tersebut. Kedua, setialah di dalam persekutuan oikumene. Persekutuan ada untuk membuat kita mencitai Firman dan ketika kita telah lulus kita bisa menjadi berkat bagi sesama. Ketiga, kita berjuang untuk memberikan masukan kepada pengurus apabila ada pembicara yang menyinggung atau merendahkan aliran suatu gereja. Tujuannya adalah pengurus bisa peka. 

0 komentar: