Usia kita masih penuh dengan
energi. Kita dapat mengefisiensikan waktu yang ada untuk Tuhan. Ketika kita
bersemangat, persekutuan dapat hidup. Sebaiknya kita bekerja lebih dari
rata-rata. Mari kita buka Roma 12:1-2.
Kalau kita mendengar, kita
mungkin hanya mengingat sekitar 10% dari apa yang kita dengar. Kalau kita
melihat, mungkin kita hanya dapat mengingat sekitar 20% dari apa yang kita
lihat. Seharusnya, kita melaksanakan apa yang kita lihat atau dengar. Dalam hal
ini maksudnya adalah Firman Tuhan.
Suatu ketika ada seminar yang
berbicara tenatang pandangan akan diri manusia. “You are what you think”. Ketika
kita menilai diri kita terlalu tinggi, kita cenderung bersikap sombong. Ketika kita
menilai diri terlalu rendah, kita censerung rendah diri. Oleh karena itu,
nilailah atau pandanglah diri kita masing-masing sebagaimana adanya, sehingga
kita dapat bersyukur akan diri kita. Selain itu, kita juga dapat mengetahui apa
saja kelemahan dan kelebihan yang ada di dalam diri kita.
Knowing God, knowing yourself,
and knowing world. Ada dua hal tentang dunia yang perlu kita perhatikan, yaitu world
view dan world value. Saat ini cara pandang dunia akan suatu hal sudah
sangat berbeda. Sebagai contoh, korupsi yang bertebaran sudah dianggap hal
biasa. Guru-guru memberikan jawaban ujian kepada murid-muridnya untuk
meningkatkan nilai ujian sekaligus menaikkan reputasi sekolah. Cara pandang
kita mempengaruhi sikap kita. Rasul Paulus menjelaskan bahwa kita harus
mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, yang
berkenan kepada Allah. Ada 2 contoh pandangan dunia tentang hidup ini. Pertama,
hidup adalah penjara jiwa, sehingga semakin kita menderita, semakin kita dekat
dengan Yesus. Kedua, hidup adalah untuk bersenang-senang, penuh dengan
hedonisme dan narsisme. Namun, keduanya adalah salah. Sejak dari dini, kita
dapat memulai pelayanan untuk Tuhan. Persembahkan hidupmu sebagai yang terbaik.
Janganlah kita serupa dengan dunia ini.
0 komentar:
Posting Komentar