–
Diambil dari bacaan AIR HIDUP RENUNGAN HARIAN, EDISI 29 September 2008 -
Baca:
Efesus 5:1-13
“Janganlah
turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak
berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.” (Efesus 5:11)
Kepada
jemaat di Efesus Paulus mengingatkan agar mereka tidak turut mengambil bagian
atau terlibat dalam perbuatan-perbuatan gelap, karena status mereka adalah
anak-anak terang. “…dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu
adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,” (Efesus
5:8). Di tengah dunia yang dipenuhi keingingan daging dan banyak penyesat
(Iblis) yang tidak pernah berhenti melancarkan taktik dan jerat kepada
orang-orang percaya, kita akan mudah diperdaya dan masuk perangkapnya kalau
tidak waspada dan berjaga-jaga.
Banyak orang Kristen merasa dirinya kuat dan berpikir tidak mungkin jatuh, lalu tanpa disasari mulai masuk ke dalam perangkap yang dinamakan sombong rohani. Firman Tuhan mengingatkan, “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (1 Korintus 10:12). Kita harus konstan menjaga hidup kita dan ‘memperhatikan diri kita sendiri’ dengan kesadaran penuh. Yang dimaksud ‘memperhatikan diri sendiri’ di sini berarti sikap selalu berjaga-jaga, siap sedia, awas terhadap setiap tanda-tanda jerat atau jebakan, pemikian dan juga tindakan-tindakan salah dalam hidup kita sendiri. Itu semua memerlukan kepekaan kita. Semakin kita mempelajari firman Tuhan dan merenungkan siang malam, semakin kita mengerti dan bertumbuh dalam kepekaan, “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” (Ibrani 4:12).
Di dalam firmanNya terkandung hikmat, sehingga kita beroleh kemampuan melaksanakan firman itu dan dapat membedakan mana yang benar dan salah, mana yang sesuai kehendak Tuhan da yang tidak. Jadi kita tidak boleh pasif, karen kekuatan yang dapat mengalahkan tipu daya Iblis adalah saat kita aktif berjaga-jaga dalam mengenali, menghadapi dan melawan musuh. Tidak ada istilah bersantai di hari-hari akhir ini!
Ingat!
“…Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan
mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8)
http://saatteduh.wordpress.com/2008/09/
0 komentar:
Posting Komentar